PRA KONSEP PENATAAN TANJUNG KAIT, KECAMATAN MAUK, KABUPATEN TANGERANG

Desa Tanjung Kait, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang merupakan salah satu wilayah pesisir di Kabupaten Tangerang yang berkembang pesat dengan aktivitas utama sebagai desa nelayan, wisata pantai, dan wisata religi-sejarah. Desa Tanjung Kait mempunyai akar sejarah dan budaya Tionghoa dalam kurun waktu yang cukup lama dari awal abad ke-18 SM., dengan kedatangan imigran dari Hok Kian, RRC, yang kemudian dibangunnya kelenteng Tjoe Soe Kong sebagai salah satu pusat religi untuk wilayah Jabodetabek bahkan Indonesia. Perkembangan saat ini, Desa Tanjung Kait yang dulunya adalah simbol dari pusat religi, wisata bahari, ekonomi pesisir bagi masyarakat pantai utara Tangerang, lambat laun mulai menurun. Faktor penyebab penurunan fungsi-fungsi utama di Desa Tanjung Kait dimulai dari abrasi area pesisir akibat pengerukan pasir besar-besaran untuk keperluan reklamasi pantai utara Jakarta di era 90-an, lahan-lahan nelayan semakin berkurang, dan berpengaruh pada kapasitas industri nelayan tradisional.

Kondisi berkurangnya lahan di Pantai Tanjung Kait menyebabkan terjadinya penumpukan penduduk, menimbulkan kepadatan bangunan dan mengarah pada kekumuhan. Prasarana drainase yang buruk, dan sampah yang tidak tertangani menyebabkan makin terdegradasinya lingkungan Desa Tanjung Kait. Penurunan lingkungan pada akhirnya berdampak pada industri wisata bahari yang telah lama tumbuh, wisatawan berkurang, dan pada akhirnya menurunkan kapasitas ekonomi desa. Penataan kembali Desa Tanjung Kait merupakan hal yang urgensi untuk mengembalikan fungsi dan peran desa pesisir yang telah lama menjadi andalan kawasan pantura Tangerang. Pendekatan konsep tridaya (eco-arch/urban design-local economic development-socio culture) diimplemantasikan dalam penyusunan konsep penataan desa dengan diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang. Konsep yang dihasilkan diharapkan menjadi landasan bagi masyarakat dan para stakeholders (Pemkab-LSM-Kampus) untuk berperan masing-masing sesuai dengan kapasitasnya.

No comments yet! You be the first to comment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *